Sunday 26 September 2010

Pengelolaan pada Ruda Paksa Traktus Urogenitalis

Talib Bobsaid
Seksi Urologi Bagian llmu Bedah
Fakultas Kedokteran UNAIR / RS Dr. Soetomo
Surabaya.

PENDAHULUAN
Dengan makin meningkatnya mekanisasi dalam pelbagai bidang industri, makin padatnya arus lalu lintas dengan pelbagai bentuk kendaraan dan makin meningkatnya kontak badan dalam pelbagai jenis olah raga maka insiden ruda paksa pada organ traktus urogenitalis makin meningkat pula.
Semua bentuk ruda paksa yang memberikan hematuria yang mikro maupun makro serta perdarahan melalui urethra hendaknya diteruskan dengan pemeriksaan yang lebih teliti dan terarah berupa pembuatan intra venus pyelogram dan cystourethrogram. Terbatasnya sarana pemeriksaan ini di daerah tidaklah berarti kita mengurangi kewaspadaan akan ruda paksa pada organ ini, lebih-lebih bila didapatkannya tanpa ruda paksa, baik berupa hematoma, adanya massa, rasa nyeri serta tanda-tanda seperti yang kami sebutkan di atas tadi. Tidak terdapatnya hematuria tidaklah dapat diartikan bahwa tidak ada kerusakan organ-organ traktus urogenital akibat ruda paksa. Seperti kita ketahui bahwa kerusakan organ-organ traktus urogenital tidak berdiri sendiri, melainkan menyertai ruda paksa dari organ lain seperti organ intra-abdominal, maka tidak jarang penderita datang di tempat kita dalam keadaan yang gawat, umpama shock. Dalam hal yang demikian tentunya semua pemeriksaan Radiologi ditangguhkan sampai keadaan gawat penderita dapat diatasi.

No comments:

Post a Comment