Tuesday 28 December 2010

Rinitis Hipertrofi

Delfitri Munir
Departemen Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok, Bedah Kepala Leher
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara

Abstrak. Proses infeksi dan iritasi yang kronis akan dapat menyebabkan hipertrofi konka nasalis. Septum deviasi juga dapat menyebabkan penyakit ini secara kontralateral. Gejala utama rinitis hipertrofi adalah hidung tersumbat. Keadaan ini memerlukan tindakan koreksi karena pengobatan dengan medikamentosa saja sering tidak memberi hasil yang memuaskan. Tindakan yang paling ringan seperti kauter sampai pemakaian laser dapat dilakukan untuk mengatasi keluhan hidung tersumbat akibat hipertrofi konka.
Kata kunci: Hipertrofi konka, conchotomy, turbinoplasty
Etilogi
Penyebab umum konka hipertrofi adalah infeksi hidung berulang, sinusitis kroni, iritasi kronis mukosa hidung karena rokok dan bahan-bahan iritan industri. Penggunaan tetes hidung yang berkepanjangan, rinitis alergi, dan rinitis vasomotor juga dapat menyebabkan penyakit ini. Pada kasus septum deviasi, di mana pada sisi hidung kontralateral dapat terjadi hipertrofi konka inferior dan media yang merupakan mekanisme kompensasi untuk mengurangi luasnya rongga hidung.1,2

Patogenesis
Beberapa faktor yang mempengaruhi membran mukosa hidung antara lain suhu udara, kelembaban dan polusi akan merangsang kelenjar di hidung menjadi hiperaktif. Hal ini juga dapat ditimbulkan oleh rangsangan akibat asap rokok, parfum, bau-bauan yang mengiritasi, dan gangguan vasomotor.3 Akibat rangsangan yang berlangsung lama dan berulang, mukosa konka akan menebal dan terjadi pelebaran pembuluh darah mukosa terutama pleksus kavernosus konka. Lama kelamaan epitel akan kehilangan silia dan berubah

No comments:

Post a Comment