Tuesday 28 December 2010

Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain): Patofisiologi, Terapi Farmakologi dan Non-Farmakologi Akupunktur

Jan Sudir Purba*, dan Dewi Susilawaty Ng**
* Departemen Neurologi FKUI/RSCM, Jakarta
** Residen Departemen Akupunktur RSCM, Jakarta

Abstrak. Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan nyeri yang ditemukan disekitar punggung bagian bawah yang banyak diderita dan menyebabkan kehilangan kerja, kedua tertinggi setelah sefalgia. NPB bisa berupa nyeri nosiseptif, neuropatik ataupun kombinasi dari keduanya. Nyeri ini bisa diakibatkan oleh kerusakan mekanik, kimia, trauma, neoplasma, iskemik serta proses autoantigen di persendian di daerah lumbosakral. Beberapa penyakit metabolisme dapat juga berperan sebagai etiologi NPB. NPB bisa berupa referred pain yang berasal dari organ visera, retroperitoneal, sistem urogenitalia dan aorta. Secara umum penanggulangan NPB berdasarkan pada terapi simptomatik dan terapi kausal baik dengan farmakologik maupun non farmakologik. Terapi farmakologik dapat menggunakan analgesik baik opioid maupun non-opioid, NSAID, antidepresan, atau antiepilepsi. Terapi non farmakologik seperti terapi akupunktur merupakan pilihan sesuai mekanisme kerja akupunktur. Dari hasil beberapa penelitian terakhir membuktikan bahwa penusukan jarum akupunktur pada titik-titik akupunktur mengakibatkan peningkatan kadar dari berbagai macam neurotransmiter. Neurotransmiter ini berfungsi sebagai analgesik, sedatif serta berperan dalam proses penyembuhan (recovery) dari kerusakan anatomik baik yang menyangkut fungsi motorik maupun sensorik karena neurotransmiter ini juga berfungsi sebagai imunomodulator. Mengingat etiologi NPB yang beragam maka strategi penanggulangan yang maksimum juga dapat didasarkan pada poli terapi farmakologik dan atau non farmakologik antara lain dengan akupunktur.
Kata Kunci : Nyeri punggung bawah, etiopatologi, terapi farmaka, terapi akupunktur

PENDAHULUAN
Nyeri Punggung Bawah (NPB) merupakan nyeri yang dirasakan di daerah punggung bagian bawah, bisa berupa nyeri lokal maupun nyeri radikular ataupun berupa nyeri kombinasi. Nyeri punggung bawah merupakan penyebab kedua kehilangan jam kerja sesudah sefalgia. Di Inggris NPB mengakibatkan kehilangan sekitar 100 juta hari kerja pertahun.1 Sementara hasil penelitian tahun 1987 di Swedia yang berpenduduk 4,5 juta ditemukan kehilangan 28 juta hari kerja akibat NPB. Hal ini disebabkan karena 5-10% dari penderita akut akan berkembang menjadi kronik, sementara penderita kronik menghabiskan biaya sekitar 75-90% dari biaya penanggulangan NPB.2 Penelitian yang dilakukan oleh Papageorgiou et al. (1996),3 di Manchester pada populasi 40.501 orang ditemukan sekitar 35-37% penderita NPB pada umur antara 49-59 tahun.

No comments:

Post a Comment